Sakit ya Olah Raga lah!
Banyak cara untuk menyembuhkan atau mencegah penyakit. Secara
tradisional, orang cenderung mengonsumsi obat-obatan atau – jika tidak
mempan – melakukan operasi untuk menyembuhkan penyakit kronis yang diderita.
Padahal ada alternatif lain yang lebih aman dan ramah lingkungan.
Sebelum mengurai arti istilah “olah raga adalah obat” ada
baiknya kita membahas konsep “obat” itu sendiri.
Menurut definisinya Obat adalah:
• Sesuatu yang kita konsumsi agar kita merasa lebih baik saat
sakit (contoh: pil, jamu, tablet)
• Tindakan (medis atau non-medis) saat pil tidak bisa
menyembuhkan penyakit Anda (contoh: pembedahan, terapi. dsb)
• Tindakan untuk mendeteksi atau mencegah penyakit (contoh:
imunisasi, mammograms, dsb)
Jika ada aktifitas yang memenuhi ketiga syarat di atas, akankah
kita menyebutnya sebagai “obat”?
Meningkatkan vitalitas tubuh melalui olah raga memenuhi ketiga
syarat di atas! Jadi tidak salah jika kita menggolongkan olah raga sebagai
obat.
Konsep ini menjadi fokus penelitian lembaga pendidikan olah raga
dan kesehatan Amerika, American College of Sports Medicine. Mereka ingin
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berolah raga dengan memaparkan
bukti-bukti ilmiah manfaat olah raga bagi kesehatan, perawatan serta pencegahan
penyakit kronis.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (World Health
Organization) pada 2004, kekurangan aktifitas fisik berada pada rangking ke-4
penyebab kematian global setelah faktor tekanan darah, konsumsi tembakau, dan
faktor gula darah.
Masyarakat saat ini berada dalam kondisi kekurangan aktifitas
fisik yang parah, namun masih sedikit penduduk di Amerika, bahkan di dunia,
yang menyadari hal ini.
Beberapa fakta yang perlu Anda ketahui:
• Orang dewasa dan mereka yang sudah melewati masa remaja
menghabiskan waktu hampir 8 jam setiap hari dalam kondisi kurang gerak
(sedentary behaviors)
• 36% orang dewasa melakukan kegiatan yang tidak memiliki waktu
istirahat atau waktu “refreshing”
• Orang yang kekurangan aktifitas fisik memiliki risiko kematian
lebih tinggi dibanding mereka yang agak atau mendekati level obesitas
• Orang yang aktif sebelum berusia 80 tahun lebih panjang umur
dibanding mereka yang tidak aktif sebelum berusia 60 tahun
• Pasien yang kekurangan aktifitas fisik memiliki risiko
kematian lebih tinggi dibandingkan pasien yang merokok, kegemukan, bertekanan
darah tinggi atau memiliki tingkat kolesterol tinggi
• Aktifitas fisik secara teratur terbukti secara ilimiah mampu
mengurangi risiko penyakit kronis secara signifikan, meliputi penyakit:
o Kanker Colon – berkurang lebih dari 60%
o Stroke – berkurang hingga 27%
o Penyakit jantung dan tekanan darah tinggi – berkurang hingga
40%
o Diabetes tipe II – berkurang hingga 58%
o Penyakit Alzheimer – berkurang hingga 40%
o dan masih banyak lagi
Aktifitas fisik secara teratur pada usia akil balik juga
terbukti mampu meningkatkan kecerdasan anak, memperbaiki sikap dan prilaku
mereka di kelas, serta menjadikan mereka lebih disiplin terutama bagi anak yang
masih di sekolah dasar.
Jadi olah raga bukan hanya menjadi obat, lebih dari itu, olah
raga sangat bermanfaat bagi hidup kita. Walaupun sulit, tidak ada alasan untuk
menunda olah raga mulai dari sekarang!
Sumber:
Wabi.tv/http://www.hijauku.com/2011/06/20/gaya-hidup-sehat-olah-raga-sebagai-obat/Artikel ini ditulis oleh Dr. Jonathan wood. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs “Exercise is Medicine®”: http://exerciseismedicine.org/Judul Artikel Asli : Anda Sakit? Obatnya adalah Olah Raga
Terimakasih
www.johaneskrisnomo.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar