JK250811

Senin, 23 April 2012

Kepiting Merah Ungu





Kepiting Merah Ungu

Kepiting Ungu Ditemukan di Filipina

Empat spesies kepiting air tawar baru yang memiliki warna ungu ditemukan di Filipina. Jenis kepiting tersebut ditemukan di bawah bongkahan batu besar dan akar pohon di aliran sungai. Diketahui, kepiting itu memakan tanaman mati, buah, dan bintang kecil yang ada di sungai pada malam hari.

Keunikan dari kepiting yang ditemukan adalah memiliki cangkang berwarna ungu dengan capit dan kaki yang berwarna merah.

"Telah diketahui bahwa kepiting bisa melakukan pembedaan warna. Sepertinya pewarnaan ini punya kaitan erat dengan fungsi sinyal dalam perilaku sosial," kata Hendrik Freitag dari Senckenberg Museum of Zoology, Jerman.

"Ini menjelaskan mengapa pejantan besar pada berbagai spesies Insulamon punya warna lebih merah dibandingkan betina kebanyakan dan anakan yang berwarna ungu," tambah Freitag seperti dikutip AFP, Sabtu (21/4/2012).

Kepiting tersebut tepatnya ditemukan di wilayah Palawan. Kekayaan hayati kepiting di wilayah ini telah diteliti sejak tahun 1980, di mana saat itu ditemukan spesies Insulamon unicorn.

Studi lanjut kemudian menemukan spesies kepiting lain yang juga termasuk dalam genus Insulamon.

"Berdasarkan material yang ada, lima spesies lain ditemukan, empat di antaranya baru dalam ilmu pengetahuan," kata Freitag, yang memublikasikan temuannya di Raffles Bulletin of Zoology National University of Singapore.

Spesies kepiting terbesar yang ditemukan bernama Insulamon magnum berukuran 53 mm x 41,8 mm. Sementara yang terkecil, Insulamon porculum, berukuran 33,1 mm x 25,1 mm.

Dua spesies lain yang ditemukan bernama Insulamon palawense dan Insulamon johannchristiani.

Studi Conservation International menyatakan bahwa Filipina termasuk 17 negara yang kaya keanekaragaman hayati. Namun, sama seperti Indonesia, banyak wilayah di Filipina juga menghadapi ancaman. Habitat kepiting ungu adalah salah satu yang terancam oleh aktivitas pembangunan, pertambangan, dan pertanian. Semakin terbatas habitat, keberadaan kepiting ungu semakin terancam.

Sumber :
AFP/http://sains.kompas.com/read/2012/04/23/12313034/Kepiting.Ungu.Ditemukan.di.Filipina/ Yunanto Wiji Utomo/A.Wisnubrata/230412/www.johaneskrisnomo.blogspot.com



 
Peneliti Taiwan Temukan Kepiting Stroberi

Tim peneliti biologi laut Taiwan dari National Taiwan Ocean University yang dipimpin oleh ahli biologi laut, Ho Ping Ho, menemukan dua kepiting betina spesies baru yang berwarna merah menyala dengan bintil-bintil berwarna putih persis seperti buah stroberi yang berukuran besar.

Kedua kepiting spesies baru ini ditemukan di daerah lepas pantai bagian selatan Taiwan ketika tim peneliti Ho sedang melakukan penelitian mengenai dampak kapal-kapal yang karam terhadap lingkungan dan biota laut pada Juni 2009 di kawasan pantai selatan Taman Nasional Kenting. Kawasan taman nasional ini dikenal kaya akan satwa laut yang beraneka ragam.

”Pada saat kami temukan, satu ekor sudah dalam kondisi mati, sementara satu ekor lagi dalam kondisi hampir mati di pantai Chialoshui. Untung saja kebocoran minyak yang berasal dari kapal-kapal yang karam dan kapal kargo yang lalu lalang tidak terlalu serius. Kalau serius, berbahaya karena bisa jadi kedua kepiting spesies baru itu terkena polusi, mati, dan tidak akan kita temukan,” kata Ho, Selasa (5/1/2010).

Setelah memeriksa satu per satu kumpulan data spesies kepiting yang ada di seluruh dunia yang mencapai sekitar 10.000 spesies sekaligus berkonsultasi dengan para pakar dari sejumlah negara, Ho kemudian yakin ia dan timnya berhasil menemukan spesies baru yang kemudian mereka beri nama ”kepiting stroberi”.

Menurut Ho, kepiting stroberi spesies itu terlihat agak mirip dengan spesies kepiting lain yang bernama Neoliomera pubescens dan tinggal di daerah-daerah seperti Hawaii, Polynesia, dan Mauritius. Hanya saja, kepiting stroberi ini menjadi berbeda karena kulit cangkangnya yang berbentuk seperti kerang dan memiliki lebar sekitar 2,5 sentimeter.

”Kami akan secara formal mengumumkan penemuan ini dalam artikel yang akan dipublikasikan di majalah Crustaceana terbitan Belanda,” kata Ho yang saat ini tengah mengkaji ulang temuannya itu. Tim peneliti dari National University of Singapore juga mengaku pernah menemukan kepiting stroberi jantan di kawasan kepulauan Pasifik. 

Sumber :
Cbsnews/kompascetak/AP/LUK/http://sains.kompas.com/read/2010/01/06/10055265/Peneliti.Taiwan.Temukan.Kepiting.Stroberi/wsn/060110/www.johaneskrisnomo.blogspot.com

Penambah Wawasan Ilmu dan Pengetahuan
Terimakasih
Bandung, 23 April 2012


1 komentar: