Thomas Alva Edison
Penemu Bola Lampu dan Peneliti yang Produktif
Penemu bola lampu Thomas Alva Edison
ternyata memiliki kegemaran berkebun yang lebih dari sekedar hobi, dan pernah
mencoba membuat karet sintetis dari bunga.
Pada peralihan abad 19
menuju abad 20, penemu asal Amerika Serikat yang sangat produktif sekaligus
juga pengusaha, Thomas Alva Edison, mengembangkan alat-alat yang mengubah industri,
komunikasi dan kehidupan sehari-hari, dari mulai bola lampu listrik sampai
kamera gambar.bergerak.
Edison menyempurnakan sebagian besar hasil penemuannya itu di laboratoriumnya di Menlo Park, New Jersey. Namun dia juga sering menyibukkan diri di rumah musim dinginnya di Fort Myers, Florida, di mana karya-karyanya mengalami perkembangan-perkembangan yang menarik.
Edison menyempurnakan sebagian besar hasil penemuannya itu di laboratoriumnya di Menlo Park, New Jersey. Namun dia juga sering menyibukkan diri di rumah musim dinginnya di Fort Myers, Florida, di mana karya-karyanya mengalami perkembangan-perkembangan yang menarik.

Thomas.Edison,.Pencinta.Tumbuhan
Sekarang ini, Fort Myers adalah kawasan cantik berharga mahal. Namun pada 1885 saat Edison jatuh cinta pada daerah ini, Fort Myers hanya sebuah kota peternakan sapi di Teluk Meksiko. Penduduknya 200 orang, sementara ternak mencapai beberapa ribu jumlahnya.
Bertahun-tahun
kemudian, Edison menjalin persahabatan dengan taipan otomotif Henry Ford, yang
sering berkunjung ke rumah musim dingin Edison dan akhirnya membeli rumah di
seberang jalan.
Saat ini, kedua rumah tersebut menjadi bagian dari kompleks museum yang sama. Edison, Ford dan eksekutif industri ban Harvey Firestone kemudian membangun laboratorium di rumah Edison di Fort Myers.
Tidak seperti lab di Menlo Park, lab di Fort Myers hanya menyimpan sedikit mesin, peralatan dan pita mesin, namun memiliki banyak sekali tabung reaksi dan berpinggan-pinggan bunga. Thomas Edison, sang pionir kelistrikan, sedang bereksperimen dengan bunga goldenrod.
Pada saat itu, ban mobil dibuat dari karet yang diimpor dari Afrika. Pengiriman tersebut dimonopoli oleh satu perusahaan sehingga Firestone dan Ford meminta Edison untuk menciptakan sesuatu yang bisa menggantikan karet dan dapat dibuat di Amerika Serikat.
Edison sedang berusaha menyempurnakan bahan yang mirip karet dan dibuat dari goldenrod ketika ia meninggal pada 1931. Di kemudian hari, orang lain kemudian mengembangkan karet sintetis yang dibuat dari senyawa-senyawa kimia.
Saat ini, kedua rumah tersebut menjadi bagian dari kompleks museum yang sama. Edison, Ford dan eksekutif industri ban Harvey Firestone kemudian membangun laboratorium di rumah Edison di Fort Myers.
Tidak seperti lab di Menlo Park, lab di Fort Myers hanya menyimpan sedikit mesin, peralatan dan pita mesin, namun memiliki banyak sekali tabung reaksi dan berpinggan-pinggan bunga. Thomas Edison, sang pionir kelistrikan, sedang bereksperimen dengan bunga goldenrod.
Pada saat itu, ban mobil dibuat dari karet yang diimpor dari Afrika. Pengiriman tersebut dimonopoli oleh satu perusahaan sehingga Firestone dan Ford meminta Edison untuk menciptakan sesuatu yang bisa menggantikan karet dan dapat dibuat di Amerika Serikat.
Edison sedang berusaha menyempurnakan bahan yang mirip karet dan dibuat dari goldenrod ketika ia meninggal pada 1931. Di kemudian hari, orang lain kemudian mengembangkan karet sintetis yang dibuat dari senyawa-senyawa kimia.
Anda
tidak akan melihat percikan listrik di laboratorium Edison di Florida. Namun
Anda dapat melihat bukti-bukti penelitian goldenrod, dan tepat di luar rumah,
ada pohon beringin besar yang ukurannya menyamai rumah. Harvey Firestone
membawakan Edison pohon yang sekarang memiliki batang dan akar yang saling
terkait ini dari Kalkuta,.India,.pada.1925.
Thomas Edison kemudian jatuh cinta pada tumbuhan – goldenrod, beringin dan pohon palem. Ia menyumbangkan banyak bibit palem untuk Fort Myers untuk ditanam di sepanjang jalan utama. Sekarang ini, pohon-pohon tersebut membentuk kanopi indah yang menjadi ciri khas Fort Myers.
Thomas Edison kemudian jatuh cinta pada tumbuhan – goldenrod, beringin dan pohon palem. Ia menyumbangkan banyak bibit palem untuk Fort Myers untuk ditanam di sepanjang jalan utama. Sekarang ini, pohon-pohon tersebut membentuk kanopi indah yang menjadi ciri khas Fort Myers.
www.johaneskrisnomo.blogspot.com


Tidak ada komentar:
Posting Komentar