Yang Lama Tak
Selamanya Sepa
Oleh : Johanes Krisnomo
Ada
sebuah kalimat yang bernada sinis, “ Itu khan dulu”. Sebuah ungkapan yang
tersirat bahwa tak ada keterkaitan antara dulu dan sekarang. Padahal yang
sekarang itu karena ada yang dulu dan bukan sim salabim muncul ujug-ujug,
tiba-tiba dan mendadak.
Kuno itu
perlu dilestarikan, untuk melihat sejauh mana perubahan kemajuan kekunoan yang
bermunculan dengan aneka variasi dan kombinasi.
Arahannya adalah introspeksi, revisi dan evaluasi.
Singkat
kata, meski yang kuno belum tentu bisa diterapkan pada jaman sekarang, nuansa
dan semangatnya masih tetap berlaku dan status ini dapat menciptakan suatu
perubahan dan tolak-ukur kemajuan yang telah dan akan dicapai esok.
Maka dari
itu pentinglah sebuah tindakan pelestarian atau bahasa gaulnya pengawetan budaya
kuno (tari-tarian/permainan), olah-raga kuno (sepeda onthel dll) dan bangunan/situs-situs
kuno agar dapat menjadikan sikap pembelajaran dan tolak-ukur mentalitas, spiritualitas
dan kreativitas demi sebuah penciptaan pasti sebuah generasi tanpa gamang.
Yang lama
tak selamanya sepa, masih ada kemanfaatan yang bisa ditarik dari kekunoan yang
ditampilkannya.
Cimahi, 28 Des 2012
Catatan : Foto Ilustrasi koleksi pribadi J.Krisnomo didepan
The Centrum Bandung (eks Kolam Renang yang dibangun Belanda th 1920).
sepakat sekali. Kuno tak bermakna 'sepo'(bahasa Jawa yang berarti hambar:D
BalasHapus