JK250811

Sabtu, 29 Desember 2012

Yang Lama Tak Selamanya Sepa





Yang Lama Tak Selamanya  Sepa

Oleh : Johanes Krisnomo

Ada sebuah kalimat yang bernada sinis, “ Itu khan dulu”. Sebuah ungkapan yang tersirat bahwa tak ada keterkaitan antara dulu dan sekarang. Padahal yang sekarang itu karena ada yang dulu dan bukan sim salabim muncul ujug-ujug, tiba-tiba dan mendadak.

Kuno itu perlu dilestarikan, untuk melihat sejauh mana perubahan kemajuan kekunoan yang bermunculan dengan aneka variasi dan kombinasi.  Arahannya adalah introspeksi, revisi dan evaluasi.

Singkat kata, meski yang kuno belum tentu bisa diterapkan pada jaman sekarang,   nuansa dan semangatnya masih tetap berlaku dan status ini dapat menciptakan suatu perubahan dan tolak-ukur kemajuan yang telah dan akan dicapai esok.

Maka dari itu pentinglah sebuah tindakan pelestarian atau bahasa gaulnya pengawetan budaya kuno (tari-tarian/permainan), olah-raga kuno (sepeda onthel dll) dan bangunan/situs-situs kuno agar dapat menjadikan sikap pembelajaran dan tolak-ukur mentalitas, spiritualitas dan kreativitas demi sebuah penciptaan pasti sebuah generasi tanpa gamang. 

Yang lama tak selamanya sepa, masih ada kemanfaatan yang bisa ditarik dari kekunoan yang ditampilkannya.

Cimahi, 28 Des 2012
Catatan : Foto Ilustrasi koleksi pribadi J.Krisnomo didepan The Centrum Bandung (eks Kolam Renang yang dibangun Belanda th  1920).

visit : www.johaneskrisnomo.blogspot.com / www.kompasiana.com/stalgijk

1 komentar:

  1. sepakat sekali. Kuno tak bermakna 'sepo'(bahasa Jawa yang berarti hambar:D

    BalasHapus