Sepatu Tanpa Pasangan
Oleh :
Johanes Krisnomo
Kalau dibilang sehati memang ada benarnya.
Kemana pun mereka pergi selalu bersama tanpa kecuali. Berkat perawatan Sang
Majikan, sepasang sepatu tampil mantap,.bersih.dan.mengkilap.
Bila dihitung waktu mundur, ada sekitar sebelas tahun sejak kelahirannya di sebuah pabrik pembuatan sepatu di kota Bandung. Sempat dua tahun mejeng di Toko Sepatu, sebelum akhirnya Pak Asep memilikinya secara pribadi. Si Hitam sebutannya, selain nyaman dipakai, ada bonus jahitan lengkung penghias di bagian.depannya.
Kisah sepasang sepatu berakhir tragis. Di usianya yang sudah 68 tahun, Pak Asep suatu hari lupa menyimpan kembali sepatu yang sudah disemir dan dijemur. Hujan deras yang mengguyur tuntas di kota Bandung telah menghanyutkan salah satu.sepatu.kesayangannya.
Si Hitam kini tak punya pasangannya lagi. Meski demikian, Pak Asep masih terus merawatnya.rutin.tiga.hari.sekali.Ada kenangan indah dalam hidup, tak mungkin satu sepatu dibuang walau tanpa guna. Sepatu tanpa pasangan layaknya bagai dirinya yang hidup tanpa istri. Dan yang lebih bermakna, Si Hitam adalah pemberian mendiang Sang Istri ketika Pak Asep berulang tahun yang kelima puluh sembilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar