JK250811

Selasa, 01 Januari 2013

Teori Spektakuler Sandal Jepit





Teori Spektakuler Sandal Jepit

Oleh : Johanes Krisnomo

Gara-Gara sandal jepit kedapatan kanan semua karena tertukar dan malas pakai sepatu akhirnya gagal pergi ke warung beli obat batuk. Waktu itu jam sepuluh malam dan itu batas akhir tutup warung terdekat sekitar kompleks perumahan. Akibat sampingnya batuk makin menjadi-jadi dan besok paginya terpaksa harus ke dokter.

Itulah kenyataan berantai, kisah Si Sandal-Jepit tampaknya sepele tapi berakibat rumit. Sandal-jepit memang berbeda antara kiri dan kanan. Keduanya dipakai dengan tujuan sama ke satu arah sesuai dengan keinginan si pemakai.

Hidup kita yang beraneka ragam ini nyata ada didalam kelompok keluarga, masyarakat dan juga ditempat kerja kita masing-masing dan pastinya punya tujuan kelompok.

Perbedaan sandal-jepit kanan dan kiri hampir serupa  meski tak sama bisa diasumsikan sebagai keberagaman anggota dalam sebuah kelompok. Tujuan sama tetapi masing-masing anggota yang berbeda pandangan terikat dalam sebuah aturan dan itu saling melengkapi.

Bila semua anggota sama dalam pandangan dan perilaku, tidak ada koreksi, saran/usul maka jalannya kelompok tidak akan mulus dan bisa gagal. Senada dengan sandal-jepit yang sebelah kanan dipakai kiri dan sebaliknya atau keduanya kanan/kiri semua selain tidak sesuai aturan, malu dilihat orang dan kemungkinan bisa jatuh terjerembab.

Diawal pergantian tahun, masih ada waktu untuk bebenah diri tentang pentingnya keberagaman dan juga aturan main. Satu tambah satu dalam kelompok hasilnya bisa tiga, empat dan seterusnya karena ada sinergi atau kekuatan yang menyatukan.

Sinergikan kekuatan kita dengan melihat potensi masing-masing anggota meski berbeda kapasitas dan tekadkan untuk capai target tujuan demi kemanfaatan bersama.

Selamat Tahun Baru – 2013
   
Cimahi, 01 Jan 2013

Telah tayang di 
www.kompasiana.com/stalgijk
www.johaneskrisnomo.blogspot.com

Terimakasih Atas Kunjungannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar