Mesin Cuci Tanpa
Air
Penemuan-penemuan luar
biasa terus bermunculan setiap hari. Kali ini, temuan baru Stephen Burkinshaw
dari University of Leeds yang layak Anda simak.
Burkinshaw
mengembangkan mesin cuci yang mampu menekan 72 persen penggunaan air dan
memotong penggunaan energi hingga 47 persen. Pengguna mesin ini hanya perlu
memasukkan satu cangkir air dan sedikit detergen sebelum mencuci.
"Mencuci dengan
mesin seperti mencoba membersihkan pakaian Anda dengan cara
memandikannya. Tidak semua kotoran tersapu, sebagian hanya memutar di
dalam air," ujar Kepala Xeros Cleaning Amerika Utara, Jonathan Benjamin.
Ketidakmampuan mesin
cuci membersihkan pakaian dengan sempurna bukan satu-satunya alasan
pengembangan mesin cuci baru oleh Xeros Cleaning tersebut.
Sejak 2010 lalu
perusahaan rintisan asal Inggris tersebut sudah mulai mengenalkan pada pasar
bahwa mereka punya teknologi yang mampu menekan penggunaan air dan energi
secara signifikan. Biasanya, seseorang yang menggunakan mesin cuci akan
menghabiskan hingga 208,1 liter air setiap mencuci. Kini, penggunanya hanya
perlu satu cangkir air.
Teknologi tersebut kini
sudah tersedia di beberapa kelab olah raga dan hotel-hotel Hyatt. Mesin cuci
ini baru tersedia untuk kegunaan pribadi dua tahun mendatang.
Tidak sengaja
Awalnya, Burkinshaw mengembangkan
material nilon polimer untuk mentransfer pewarna ke bahan pakaian. Dia pikir,
membalik prosesnya mampu menarik noda dari pakaian ke material kreasinya.
Berangkat dari ide inilah Burkinshaw menemukan material yang bisa dia gunakan
untuk mencuci baju. Material ini bisa digunakan hingga 100 kali pencucian atau
sekitar enam bulan.
Xeros kemudian
membiayai penemuan Burkinshaw. Material yang berbentuk seperti manik-manik
tersebut diintegrasikan pada mesin cuci. Setelah melalui beberapa prototipe,
akhirnya mesin dan material yang digunakannya bisa diperbanyak. Mesinnya tampak
seperti mesin cuci pada umumnya.
Namun, bagian tersulit
bukan menemukan cara mencuci menggunakan material baru ini. Tantangannya adalah
meluruhkan manik-manik dari mesin cuci. "Kami menghabiskan banyak waktu
menemukan ukuran optimal dan bentuk yang tepat, begitu juga dengan mekanisme
mengeluarkannya dari mesin," ujar Benjamin.
Akhirnya, tim ini menggunakan teknik pelepasan "tabung-dalam-tabung". Manik-manik akan diputar menuju lubang yang ada di permukaan tabung dan dipompa ke ruang penyimpanan untuk digunakan kembali. Proses ini masih menyisakan sekitar 12 manik-manik di dalam mesin dan bisa dihilangkan menggunakan penyedot debu.
Ramah lingkungan dan baju tak pudar
Akhirnya, tim ini menggunakan teknik pelepasan "tabung-dalam-tabung". Manik-manik akan diputar menuju lubang yang ada di permukaan tabung dan dipompa ke ruang penyimpanan untuk digunakan kembali. Proses ini masih menyisakan sekitar 12 manik-manik di dalam mesin dan bisa dihilangkan menggunakan penyedot debu.
Ramah lingkungan dan baju tak pudar
Selain ramah
lingkungan, mesin cuci ini mampu menjaga keutuhan baju lebih baik dari mesin
cuci konvensional.
Sederhana, namun tepat. Mesin ini membuktikan
keunggulannya dengan menerima berbagai penghargaan, termasuk daftar WWF “Green
Game-Changers”, penghargaan dari pemerintah Inggris untuk “Best Technological
Breakthrough” dan Penghargaan Pekan Iklim 2011.
Penulis : Tabita Diela/22 Feb 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar