Hobi Joging
Menjauhkan Risiko Serangan Jantung
Menekuni hobi memang bisa membuat kita
merasa lebih bahagia. Apalagi bila hobi tersebut berupa olahraga, karena
bonusnya adalah tubuh yang lebih bugar dan sehat. Sebuah studi baru bahkan
menyebutkan, orang yang hobi berlari, meski tidak terlalu cepat atau jauh,
cenderung memiliki risiko kematian yang lebih kecil karena penyakit jantung
daripada orang yang tidak berlari.
Dalam studi berskala besar tersebut,
para peneliti melakukan survei terhadap sejumlah orang seputar kebiasaan lari
mereka. Lalu, peneliti membagi mereka ke dalam kelompok pelari dan bukan
pelari.
Kurang lebih studi ini melibatkan 55.000
peserta berusia 18 hingga 100 tahun. Peserta menjawab pertanyaan tentang
kebiasaan aktivitas fisik yang mereka lakukan selama tiga bulan terakhir,
termasuk kecepatan dan kecepatan berlari. Mereka kemudian dibagi menjadi lima
kelompok tergantung pada seberapa banyak mereka berlari setiap minggunya,
sebagian peserta bahkan ada yang tidak pernah berlari.
Peneliti kemudian mengikuti peserta
dengan melihat catatan riwayat kesehatan mereka selama kurang lebih 15 tahun.
Dalam kurun waktu tersebut, tercatat ada 3.400 peserta yang meninggal, 1.200 di
antaranya diakibatkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah
(kardiovaskular), termasuk serangan jantung dan stroke.
Peneliti menemukan, orang yang hobi
berlari rata-rata memiliki risiko kematian 30 persen lebih rendah selama
periode studi ini. Mereka juga mengalami 45 persen risiko lebih rendah
meninggal karena penyakit kardiovaskular.
Manfaat tersebut masih dapat dirasakan
bahkan pada peserta yang berlari kurang dari 51 menit atau kurang dari 9,6
kilometer seminggu. Menurut studi yang dipublikasi dalam Journal of the
American College of Cadiology tersebut, pelari yang berlari dengan
kecepatan kurang dari 10 km per jam pun mendapat manfaat yang serupa.
Dr Kasper Andersen dari Uppsala
University Hospital di Swedia yang tidak terlibat dalam studi ini mengatakan,
hasil dari studi ini cukup menggembirakan. Pasalnya orang tidak perlu berlari
jarak jauh hanya untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari beraktivitas fisik.
Kendati demikian, peneliti menganggap
studi ini masih memiliki kekurangan yaitu belum dapat mengontrol perbedaan
antara kelompok peserta, misalnya untuk faktor-faktor gaya hidup lainnya selain
hobi berlari. Karena itu belum dapat dipastikan apakah hasil tersebut tidak
dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya tersebut.
Sumber : foxnews
/ http://health.kompas.com
/ Editor : Lusia Kus Anna /Penulis : Unoviana Kartika 010814
Visit :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar