Bahagianya
Jadi Tukang Becak
Oleh : Johanes Krisnomo
Pak Apo, lengkapnya Apo Sutisna, asli Garut,
saat ini tinggal di Kota Cimahi – Bandung. Profesi sebagai Tukang Becak telah
digelutinya selama 50 tahun. Teman-teman dan keluarga seangkatan di kampung
asalnya kebanyakan sudah berpulang, tinggal satu sahabat namun pikun dan tak
bisa diajak bernostalgia.
Saat ini, status umurnya sekitar 75 tahun, karena dia
ingat waktu disunat, umur 2 tahun, Jepang baru saja datang.
Wajah Pak Apo, tampak sumringah ketika diajak
berbincang tentang alasan masih eksisnya menjalani profesi tukang becak, Sabtu
(21/02/15). Keriput wajahnya berayun elastis, senyumnya transparan tanpa
gangguan kacamata, didukung indra pendengar yang masih joss!
Target utama yang membuatnya sedikit tenang,
ketika uang sebesar lima ribu rupiah sudah ditangan sebagai pembayar uang
setoran harian becak sewaannya. Setelah itu, Pak Apo bisa berbincang dan
bercanda riang bersama teman-teman yang jauh lebih muda, sebagai pengisi waktu
luang menunggu penumpang.
Membaca adalah kegembiraan lain yang
dilakukannya, meski lewat koran-koran bekas, dan satu hal lain selama menunggu tak pernah
sekalipun tertidur seperti para tukang becak pada umumnya sehingga bila ada
calon penumpang tak mungkin lolos.
Jalan hidup manusia harus disyukuri, kata Pak
Apo, meski terkadang cuma dapat 15 ribu, Tuhan telah mengatur segala sesuatu
dengan baik. Terbalut wajah polos, banyak menolong orang lain, dan menjaga hati
bahagia tanpa iri dengki, telah membukakan jalan bagi orang lain untuk berbagi
rejeki kepada Pak Apo.
Sebagai Tukang Becak, yang telah dicukupkan
rejekinya, dalam ukuran Pak Apo, disyukuri mampu membiayai kehidupan di sisa
umurnya. Selain itu, dibalik wajah optimisnya, dia masih dapat menanggung pembiayaan
dan berharap agar cucu, dari anak perempuan pertamanya, lulus SMK – Sekolah
Menengah Kejuruan, dan tidak menjalani profesi seperti kakeknya.(jk)
Cimahi, 21 Feb 2015 /Sumber Foto Dok Pribadi/Tayang : www.kompasiana.com/stalgijk
www.kompasiana.com/stalgijk
Terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar