JK250811

Minggu, 22 Februari 2015

Bahagianya Jadi Tukang Becak




Bahagianya Jadi Tukang Becak

Oleh : Johanes Krisnomo

Pak Apo, lengkapnya Apo Sutisna, asli Garut, saat ini tinggal di Kota Cimahi – Bandung. Profesi sebagai Tukang Becak telah digelutinya selama 50 tahun. Teman-teman dan keluarga seangkatan di kampung asalnya kebanyakan sudah berpulang, tinggal satu sahabat namun pikun dan tak bisa diajak bernostalgia. 
Saat ini, status umurnya sekitar 75 tahun, karena dia ingat waktu disunat, umur 2 tahun, Jepang baru saja datang.

Wajah Pak Apo, tampak sumringah ketika diajak berbincang tentang alasan masih eksisnya menjalani profesi tukang becak, Sabtu (21/02/15). Keriput wajahnya berayun elastis, senyumnya transparan tanpa gangguan kacamata, didukung indra pendengar yang masih joss!

Target utama yang membuatnya sedikit tenang, ketika uang sebesar lima ribu rupiah sudah ditangan sebagai pembayar uang setoran harian becak sewaannya. Setelah itu, Pak Apo bisa berbincang dan bercanda riang bersama teman-teman yang jauh lebih muda, sebagai pengisi waktu luang menunggu penumpang.

Membaca adalah kegembiraan lain yang dilakukannya, meski lewat koran-koran bekas, dan  satu hal lain selama menunggu tak pernah sekalipun tertidur seperti para tukang becak pada umumnya sehingga bila ada calon penumpang tak mungkin lolos.

Jalan hidup manusia harus disyukuri, kata Pak Apo, meski terkadang cuma dapat 15 ribu, Tuhan telah mengatur segala sesuatu dengan baik. Terbalut wajah polos, banyak menolong orang lain, dan menjaga hati bahagia tanpa iri dengki, telah membukakan jalan bagi orang lain untuk berbagi rejeki kepada Pak Apo.

Sebagai Tukang Becak, yang telah dicukupkan rejekinya, dalam ukuran Pak Apo, disyukuri mampu membiayai kehidupan di sisa umurnya. Selain itu, dibalik wajah optimisnya, dia masih dapat menanggung pembiayaan dan berharap agar cucu, dari anak perempuan pertamanya, lulus SMK – Sekolah Menengah Kejuruan, dan tidak menjalani profesi seperti kakeknya.(jk)

Cimahi, 21 Feb 2015  /Sumber Foto Dok Pribadi/Tayang : www.kompasiana.com/stalgijk

www.kompasiana.com/stalgijk
Terimakasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar